Indonesiasatu.co.id - Sehubungan dengan beredar nya foto salah satu bakal calon legeslatif DPR RI dengan Mursiyatun, yang dimutasi sepihak karena diindikasikan terlibat politik praktis, Nessy Kalviya Mustafa angkat bicara.
Dikaitkan foto kebersamaan Nessy Kalviya Mustafa bahwa Mursiyatun menjadi pendukungnya, dinilai terlalu dini. Apalagi sampai di mutasi dengan jarak tugas sekitar 100 KM dari kediamannya.
Dalam hal ini Nessy menyampaikan beberapa point yang akan saya luruskan dan digaris bawahi oleh pemerintah daerah terkait pemutasian Mursiyatun seorang guru, yang mengajar di SMP N 1 Way Seputih.
“Ya saya ingin meluruskan saja, sebagai Dewan Pakar PC Muslimat NU Lamteng, dan ibu guru mursiyatun sebagai ketua PAC muslimat NU Kecamatan Way Seputih, merupakan hal yg sangat wajar jika saya dengan Bu guru mursiyatun sering bertemu dalam 1 kegiatan bersama, dan organisasi muslimat NU adalah organisasi perempuan Nahdhatul Ulama yang ada se Indonesia, yang di bentuk oleh NU sebagai wadah silaturahmi wanita wanita NU, apakah salah ketika ibu guru Mursiyatun dan saya sering bersama, ”kata Nessy Rabu 08 Maret 2023.
Dan fhoto yang tersebar yang ada diri saya bersama ibu guru Mursiyatun, pada surat usulan mutasi yang beredar, itu adalah acara dalam wadah pengajian muslimat NU, Kecamatan Way Seputih, dimana Nessy selalu hadir bersama jajaran PC Muslimat NU lainnya.
“Kaitan pernyataan Bupati Lampung Tengah di beberapa media online, perihal dasar mutasi ibu guru Mursiyatun, adalah di karenakan ibu guru Mursiyatun dinilai bupati terilbat dalam politik praktis, mendukung salah satu Caleg DPR RI, bupati dalam berita online tersebut memang tidak menyebut bahwa Caleg tersebut adalah Saya, namun di beberapa data dan gambar yang tersebar dari beberapa sumber, diduga sepertinya saya yang di sangka kan sebagai calon anggota DPR RI yang dimaksud, maka saya pastikan itu “TIDAK BENAR” karena sampai hari ini pun saya bukan calon anggota DPR RI, karena tahapan di KPU belum sampai disini, bahkan data calon legislatif se indonesia pun belum ada yang jadi, ”ungkapya.
Seharusnya, Lanjut Nessy, Bupati Lampung Tengah yang juga ketua partai paham dan bisa tanya ke KPU, apakah ia sudah jadi Caleg DPR RI, ” Saya pastikan Belum Ada !
Jadi dasar mutasi versi bupati pun sudah Mengada ada, bahkan dari kejadian ini saya merasa ada sentimen pribadi bupati terhadap diri saya, memang betul saya lawan bupati pada pilkada yang lalu, ”tegasnya.
Namun secara pribadi, Nessy anggap ini sudah selesai, sudah tutup buku, dan tidak tahu apa yang harus bupati khawatirkan dari sosok dirinya yang hanya wanita biasa ini, dan yang pasti, saya tidak pernah mengajak loyalis pada pilkada yang lalu untuk tidak taat dan patuh sebagai warga Lampung tengah dengan Bupatinya.
“Saya tidak pernah mengkritik pemerintahan Musa ardito, padahal saya tau banyak sekali keluhan masyarakat tentang kondisi Lampung Tengah hari ini, namun saya tidak memberikan kritikan, karena saya masih percaya dan berharap bupati saat ini masih ada waktu memperbaikinya, ”jelansya.
Dalam pernyataan bupati pula di berita online yang tersebar yang menyatakan bahwa ibu guru mursiyatun sudah sering sekali di berikan teguran oleh camat, perihal ibu guru Mursiyatun yang di tuduh mendukung Nessy sebagai caleg DPR RI, sebetulnya ini berita tidak benar.
“Mursiyatun adalah seorang guru , seharusnya dinas pendidikan yang menegur nya, atau buat kan laporan ke inspektorat dengan data yang baik dan benar, biarkan kepala dinas pendidikan atau inspektorat saja yang memberikan teguran baik secara tertulis ataupun lisan, di beri sangksi pertama, kedua ketiga bahkan bisa sampai dilakukan pemecatan, jika benar terbukti dan tahapan ini saya belum lihat dilakukan oleh pemerintah daerah kabupaten Lampung tengah, selain langsung di mutasi dengan tempat kerja yang sangat jauh dari alamat tinggal ibu Mursiyatun yang berjarak sekitar 100 km, ”imbuhnya.
Semua ASN, kata Nessy, paham mereka harus menerima penempatan kerja dmanapun di seluruh wilayah NKRI, tapi harus ada alasan yang jelas dalam mutasi tersebut, promosi, naik jabatan atau sanksi dan ini dasar nya pun harus jelas, jangan ambil keputusan se pihak tanpa data dan fakta yang jelas.
“Saya masih menunggu SK resmi mutasi ibu guru Mursiyatun, Saya sebagai Ketua Dewan pakar muslimat NU Lampung Tengah, akan melakukan pendampingan total termasuk pendampingan hukum terhadap ibu guru Mursiyatun dari keputusan yang sewenang-wenang ini, kami muslimat NU di Lampung Tengah akan mendampingi ibu guru Mursiyatun menghadapi masalah ini, karena bagi saya, apa yang terjadi dengan ibu guru mursiyatun adalah luka bagi para guru, dan luka bagi keluarga muslimat NU di Lampung Tengah, dan kami akan melaporkan kejadian ini kepada pimpinan pusat muslimat NU, agar mendapat perhatian khusus dari seluruh muslimat NU se Indonesia, ”bebernya.
Diakhir pernyataannya, Nessy Kalviya Mustafa mengajak seluruh keluarga besar Muslimat NU yang ada di Kabupaten Lampung Tengah, untuk bersama-sama msndoakan Mursiyatun agar tabah menjalani semua ini.
“Semoga Allah melindungi kita semua, dan saya mengajak seluruh keluarga muslimat NU yang ada di Lampung Tengah, untuk mendo’a kan ibu guru Mursiyatun agar tabah menghadapi ujian ini, semoga sehat selalu, tetap menjadi pejuang pendidikan di Lampung tengah, pahlawan tanpa tanda jasa, ”tutup Nessy. (red)
Copyright © 2022 GARDA MEDIA All Rights Reserved.